Dijelaskan Suayatno, angka kematian ibu (AKI) disebabkan beberapa faktor, diantaranya terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu rapat jarak kelahiran.
“Untuk mengurangi resiko kematian ibu, saya minta agar masyarakat merencanakan dan mengatur jarak kelahiran anak. Salah satu solusinya, melalui program keluarga berencana atau KB,” himbaunya.
Tingkat pencapaian peserta KB pasangan usia subur (PUS) di Kabupaten Bengkalis sambung Suayatno, sampai Maret 2013 mencapai 61.223 jiwa. Jumlah tersebut peserta KB pada pasangan usia subur naik sekitar 4 (empat) persen atau 2.341 jiwa dari tahun sebelumnya.
“Saya memberikan apresiasi upaya yang dihasilkan ini. Akan tetapi jangan cepat puas dengan pencapaian angka tersebut, tapi hendaknya semua pihak harus bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran ber-KB. Karena keberhasilan program ini akan memberikan kontribusi berarti mewujudkan kesejahteraan keluarga sekaligus mempercepat terwujudnya keluarga berkualitas,” katanya lagi.
Pencanangan IBI-KB-Kes Kabupaten Bengkalis 2013tersebut juga sekaligus kegiatan peringatan ulang tahun IBI ke-62. Dibuka Wabup Suayatno ditandai dengan pemukulan gong, juga tampak hadir Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB (BPPKAB) Ummi Kalsum, serta sejumlah pejabat teras di lingkungan Pemkab Bengkalis, dan ratusan warga Desa Meskom.***(dik)
Teks Foto : Wabup Suayatno pukul gong, tanda diresmikannya bulan bhakti pencanangan IBI-KB-Kes Kabupaten Bengkalis 2013 di Desa Meskom, Senin (22/4/13).