Dalam dialog yang penu kekeluarga ini, para pejabat dari Pemkab Pasaman Barat secara bergantian mengajukan pertanyaan. Seperti, tentang kesiapan penyelenggaraan MTQ, termasuk pembangunan astaka, lokasi pertandingan, pemondokan kafilah, pendanaan serta tata kelola keuangan penyelenggaraan MTQ.
Pemkab Pasaman Barat, terkesima saat menyaksikan tayangan video pembukaan pawai tawa’aruf. Terutama terkait antusias peserta yang jumlahnya sangat besar, misalnya satu kafilah sampai mengirimkan seribu peserta. Belum lagi, tampilan atraksi budaya dari masing-masing peserta.
Tidak hanya itu, pejabat Pasaman Barat ini juga memuji masalah penanganan sampah di kota Bengkalis. Mereka mengaku salut, karena sepanjang jalan dari pelabuhan roro hingga kota Bengkalis, nyaris tidak ditemukan sampah yang berserakan.
Seluruh pertanyaan yang diajukan para pejabat Pemkab Pasaman Barat ini, dijawab secara gamblang oleh Sekda Bengkalis dan para panitia MTQ XXXI tingkat Provinsi Riau.
“Alhamdulillah, pada penyelenggaraan MTQ tingkat Provinsi Riau berjalan lancar dan sukses. Tentunya hal ini berkat kerja keras panitia dan dukungan elemen masyarakat kabupaten Bengkalis,” ungkap Asmaran Hasan.
Setelah mendengarkan pemaparan dari Sekda Bengkalis Asmaran Hasan maupun Asisten II Setda Bengkalis Ariyanto, para pejabat Pemkab Pasaman mengaku mendapat pengalaman berharga untuk menjadi tuan rumah MTQ XXXI tingkat Provinsi Sumatera Barat.
“Sebagai oleh-oleh untuk kami bawa pulang ke Pasaman Barat. Kami minta compact disk rekaman pawai ta’aruf dan pembukaan serta buku petunjuk dan lainnya, sehingga kami bisa mencontoh Bengkalis menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi,” timpal Staf Ahli Bupati Pasaman Barat Bidang Agama Nahrudin Lubis.***(dik)