Kepada warga binaan Lapas Bengkalis, Suayatno juga berpesan bahwa adanya proses hukum dan berakibat menjalan hukuman, adalah perjalanan hidup manusia, apapun yang terjadi tidak perlu disesali, yang harus disesali adalah tidak mampu menggunakan usia atau umur selama hidup untuk mengabdikan diri kepada sang pencipta.
“Salah dan khilaf, adalah kepastian sebagai manusia biasa, oleh karena itu yang penting bagi kita adalah ketika sadar maka harus segera bertaubat. Adanya pembinaan yang sangat positif di Lapas ini, harus dimanfatkan sebaik-baiknya, apalagi dalam pendidikan keagamaan,” katanya lagi.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis M. Ali Syeh Banna saat ditemui riauterkinicom mengungkapkan sukacitanya. Adanya bantuan berupa alat kesenian dari Pemkab Bengkalis tersebut pihaknya berharap dapat dimanfaatkan bagi warga binaan semaksimal mungkin. Apalagi menurutnya, sejumlah bantuan yang diberikan tersebut adalah bantuan untuk melestarikan kesenian daerah.
“Tentunya menjadi harapan dan tujuan kita bersama membina para santri (warga binaan, red) agar kelak, setelah bebas berperan di tengah-tengah masyarakat. Adanya bantuan ini tentunya memotivasi kita untuk bekerja lebih baik, dan bantuan ini bisa dimanfaatkan maksimal untuk melestarikan kesenian daerah,” katanya.***(dik)
Teks Foto : Wakil Bupati Bengkalis Suayatno, menyerahkan bantuan alat kesenian kepada Kepala Lapas Kelas IIA Bengkalis, M. Ali Syeh Banna di Aula Rapat Kantor Lapas, Selasa (15/1/13).